Read Me...!!!

Selamat Datang Bagi Pengunjung Blog Kita Bersama, Semoga Apa Yang Anda Baca Bermafaat Dan Jangan Lupa untuk Menjadi Follower dan Kenalan Dengan ADMIN Blog Ini yaaa...!!! ^_^

Sunday, December 11, 2011

Psikoanalisis

PENDAHULUAN
Psikoanalisis adalah ilmu yang berbasis pada individu. Perkembangan umat manusia sangat mirip dengan perkembangan individu. Freud kemudian membuat generalisasi bahwa individu sebenarnya merepresentasikan peradaban manusia.
Manusia primitif, misalnya, terdiri dari individu-individu yang melakukan sepenuhnya kepuasan sesuai dorongan insting yang dimilikinya, sementara manusia juga selalu mempertahankan insting-insting yang menjadi bagian seksualitas primitifnya. Dengan demikian, manusia primitif, meski telah melakukan dan memuaskan semua dorongan instingtifnya, mereka tetap saja bukan pencipta peradaban.
Manusia menciptakan peradaban sesuai dengan perkembangan sejarah (namun Freud tidak menjelaskan mata rantainya). Peradaban mendorong manusia untuk menahan pemuasan atas insting-insting secara langsung dan sepenuhnya. Insting yang tidak terpenuhi inilah yang selanjutnya berubah menjadi energi mental dan psikis non-seksual, yang selanjutnya bergulir kembali menjadi dasar pembentukan peradaban.



PEMBAHASAN

• Tentang psikoanalisis
Psiko analisis adalah :
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1. suatu metode penelitian dari pikiran
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia
3. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.

Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.
Meskipun psikoanalisis dimulai sebagai alat untuk memperbaiki penderitaan emosional, tapi, psikoanalisis bukan hanya sebagai terapi, melainkan sebuah metode yang digunakan untuk mempelajari tentang pikiran, dan juga sebuah teori, cara memahami proses-proses normal fungsi mental sehari-hari dan tahap tahap perkembangan normal dari masa kanak-kanak ke masa tua.
Karena psikoanalisis berusaha untuk menjelaskan bagaimana pikiran manusia bekerja, ia memberi kontribusi wawasan apa pun yang dihasilkan oleh pikiran manusia. Dengan demikian, telah memiliki pengaruh pada banyak aspek budaya abad kedua puluh.
Apa pun yang memodifikasi, wawasan psikoanalisis membentuk dasar-dasar psikoterapi yang banyak digunakan dalam praktek psikiatri umum, anak, dan di sebagian besar individu keluarga, dan terapi kelompok.

Prinsip dan konsep dasar psikoanalisis :
- organisasi kepribadian - 3 level kesadaran (counscious) : conscious, preconscious & unconscious
- struktur kepribadian - id, ego, super ego,
- dasar motivasi - dorongan instinktual - tension release
- konflik, kecemasan, tipe kecemasan : realitas, neurotik, moral.
- mekanisme pertahanan ego : represi, proyeksi, displacement, rasionalisasi, reaksi formasi, regresi, sublimasi, denial,
- perkembangan kepribadian - tahap perkembangan psikoseksual : oral, anal, phallic, latency, genital,
Tokoh psikoanalisis :
1. Sigmund Freud (1856-1939)
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar. Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.

Pemikiran dan teori
- Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.

• Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan ‘mind apparatus’, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
- Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
- Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
- Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.

2. Alfred Adler (1870-1937)
Adler mengembangkan yang disebut sebagai Individual Psychology. Banyak konsep Freud yang diikutinya, antara lain mengenai level kesadaran. Namun Adler menekankan pada faktor kesadaran/unsur ego . Teorinya banyak menyentuh unsur lingkungan sosial sehingga ia juga dikenal sebagai seorang psikoanalis sosial yang pertama. Sebagai seorang pengikut Freud, Adler memilih jalan berbeda dari Freud dan menganggap teori Freud sangat menekankan unsur seksual sehingga kurang realistis.
• Adler di Wina dari keluarga pedagang yang berada. Sejak kecil ia sakit-sakitan dan hal ini menumbukan cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Pada tahun 1895 ia lulus kedokteran dari Universitas Wina, lalu berpraktek sebagai dokter mata sebelum akhirnya menekuni bidang psikiatri dan menjadi psikiater.
• Konsep utama Adler adalah organ inferiority. Berangkat dari teorinya tentang adanya inferiority karena kekurangan fisik yang berusaha diatasi manusia, ia memperluas teorinya dengan menyatakan bahwa perasaan inferior adalah universal. Setiap manusia pasti punya perasaan inferior karena kekurangannya dan berusaha melakukan kompensasi atas perasaan ini. Kompensasi ini bisa dalam bentuk menyesuaikan diri ataupun membentuk pertahanan yang memungkinkannya mengatasi kelemahan tsb.
• Selanjutnya, Adler juga membahas tentang striving for superiority, yaitu dorongan untuk mengatasi inferiority dengan mencapai keunggulan. Dorongan ini sifatnya bawaan dan merupakan daya penggerak yang kuat bagi individu sepanjang hidupnya. Adanya striving for superiority menyebabkan manusia selalu berkembang ke arah kesempurnaan. Teorinya ini yang membuat Adler memiliki pandangn lebih optimis dan positif terhadap manusia serta lebih berorientasi ke masa depan dibandingkan Freud yang lebih berorientasi ke masa lalu.
3. Carl Gustav Jung (1875-1961)

Dikenal mengembangkan Analytical Psychology. Sebagai murid Freud, Jung juga mengajukan keberatan terhadap beberapa konsep utama Freud yang menyebabkan hubungan keduanya renggang dan retak.
Perbedaan utama Jung dan Freud terletak pada pandangan mereka tentang ketidaksadaran. Meskipun keduanya sama-sama menekankan ketidaksadaran sebagai penentu perilaku manusia (bahkan Jung lebih kuat dalam hal ini), tapi mereka berbeda posisi
tentang asal ketidaksadaran ini. Freud mengatakan bahwa unsur seksual adalah faktor utama dan dominan dalam ketidaksadaran sementara Jung sangat tidak setuju dgn pandangan ini dan menyatakan bahwa sumber ketidaksadaran adalah warisan dari nenek moyang sehingga sifatnya sosial dan tergantung kelompok ras
• Jung lahir di Swiss, ayahnya adalah pendeta dan unsur religius nantinya akan banyak berperan dalam pemikiranpemikirannya. Ia belajar kedokteran di Universitas Basel, lulus 1900. Kemudian ia ditunjuk bekerja di klinik psikiatri Universitas Zurich tahun 1909. Ia adalah ketua pertama International Psychoanalitic Association tahun 1911. Tahun 1914 ia mengundurkan diri dari posisinya tersebut dan mendirikan analytical psychology. Pada tahun 1920an ia banyak melakukan ekspedisi lapangan ke Afrika dan Amerika Selatan sambil meneliti dan mengembangkan teorinya. Ekspedisi ini secara signifikan mempengaruhi teori-teorinya yang kental unsur budayanya. Tahun 1948 C.G. Jung Institute didirikan di Zurich untuk mengembangkan teorinya dan teknik terapinya.
• Jung menekankan pada aspek ketidaksadaran dengan konsep utamanya, collective unconscious. Konsep ini sifatnya transpersonal, ada pada seluruh manusia. Hal ini dpt dibuktikan melalui struktur otak manusia yang tidak berubah. Collective unconscious terdiri dari jejak ingatan yang diturunkan dari generasi terdahulu, cakupannya sampai pada masa pra-manusia. Misalnya, cinta pada orangtua, takut pada binatang buas,dan lain-lain. Collective unconscious ini menjadi dasar kepribadian manusia karena didalamnya terkandung nilai dan kebijaksanaan yang dianut manusia.
• Ide-ide yang diturunkan atau primordial images disebut sebagai archetype. Terbentuk dari pengalaman yang berulang dalam kurun waktu yang lama. Ada beberapa archetype mendasar pada manusia, yaitu persona, anima, shadow, self. Archetype inilah yang menjadi isi collective unconsciousness.

Konsepsi psikoanalisis terhadap manusia :
Psikoanalisis adalah ilmu yang berbasis pada individu. Perkembangan umat manusia sangat mirip dengan perkembangan individu. Freud kemudian membuat generalisasi bahwa individu sebenarnya merepresentasikan peradaban manusia. Manusia primitif, misalnya, terdiri dari individu-individu yang melakukan sepenuhnya kepuasan sesuai dorongan insting yang dimilikinya, sementara manusia juga selalu mempertahankan insting-insting yang menjadi bagian seksualitas primitifnya. Dengan demikian, manusia primitif, meski telah melakukan dan memuaskan semua dorongan instingtifnya, mereka tetap saja bukan pencipta peradaban. Manusia menciptakan peradaban sesuai dengan perkembangan sejarah (namun Freud tidak menjelaskan mata rantainya). Peradaban mendorong manusia untuk menahan pemuasan atas insting-insting secara langsung dan sepenuhnya. Insting yang tidak terpenuhi inilah yang selanjutnya berubah menjadi energi mental dan psikis non-seksual, yang selanjutnya bergulir kembali menjadi dasar pembentukan peradaban.
Beberapa praktek psikoanalisis adalah :
a. Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada peredaan penderitaan manusia.
b. Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
c. Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian di masa dewasa.
d. Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme-mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan kecemasan.
e. Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi
Dalam teori psikoanalisis yang dipakainya, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur dan sistem, yakni Id, Ego, dan Superego. Ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk totalitas dan tingkah laku manusia yang tak lain merupakan produk interaksi ketiganya. Id adalah komponen biologis, ego adalah komponen psikologis, sedangkan superego merupakan komponen sosial.
Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego. Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia, pusat insting (hawa nafsu). Dua insting dominan dalam Id adalah:
1. Libido, yaitu insting reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif.
2. Thanatos, yaitu insting destruktif dan agresif. Yang pertama disebut juga insting kehidupan (eros), yang dalam konsep Freud bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan terhadap Tuhan, dan cinta diri (narcisism).
Yang kedua merupakan insting kematian. Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (Pleasure Principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya.
Kontribusi psikoanalisis terhadap komunikasi
Interaksi ketiga subsistem dalam kepribadian manusia mempengaruhi hal-hal yang berkaitan dengan proses komunikasi manusia. Proses komunikasi antar manusia akan berjalan dengan baik apabila terdapat adanya keseimbangan antara pengaplikasian id, ego, dan superego.
Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu terhadap kenyataan. Id adalah tabiat hewani pada manusia. Walaupun Id mampu melahirkan keinginan, ia tidak mampu memuaskan keinginannya. Subsistem yang kedua, yaitu Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal). Ego bergerak berdasarkan prinsip realitas (Reality Principle). Ketika Id mendesak supaya Anda membalas ejekan dengan ejekan lagi, ego memperingatkan Anda bahwa lawan Anda adalah "bos" yang dapat memecat Anda. Kalau Anda mengikuti desakan Id, Anda konyol. Anda pun baru ingat bahwa tidak baik melawan atasan.
Unsur moral dalam pertimbangan terakhir disebut Freud sebagai Superego. Superego adalah polisi kepribadian, mewakili nilai-nilai yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak sesuai dengan norma ke alam bawah sadar. Baik Id maupun Superego berada di alam bawah sadar manusia. Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan Id dan mentaati peraturan Superego. Untuk mengatasi ketegangan akibat konflik antara Id dan Superego, ia dapat menyerah pada tuntutan Id, tetapi berarti dihukum Superego dengan perasaan bersalah. Untuk menghindari ketegangan, konflik atau frustrasi, Ego secara tak sadar lalu menggunakan meknisme pertahanan ego, dengan mendistorsi realitas. Secara singkat dalam Psikoanalisis, perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (Ego), dan komponen sosial (Superego); atau unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

















KESIMPULAN

Salah satu tokoh psikoanalisis yang teorinya masih dipakai sampai saat ini adalah Sigmund Sreud. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego.
Ketika keseimbangan antara ketiga subsistem psikoanalisis tersebut berjalan dengan baik, maka komunikasi yang ditimbulkan oleh individu yang bersangkutan akan berjalan dengan sangat baik dengan etika komunikasi yang berlaku.

No comments:

Post a Comment