Read Me...!!!

Selamat Datang Bagi Pengunjung Blog Kita Bersama, Semoga Apa Yang Anda Baca Bermafaat Dan Jangan Lupa untuk Menjadi Follower dan Kenalan Dengan ADMIN Blog Ini yaaa...!!! ^_^

Sunday, December 11, 2011

Jaringan Komunikasi Berbasis Kabel dan Radio ( Wireless )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Jaringan Komunikasi adalah suatu perantara dalam pelaksanaan komunikasi yang menggunakan alat sehingga memudahkan kita untuk berkomunikasi hubungan jarak jauh. Dalam hal ini jaringan komunikasi ada yang berbasis kabel maupun radio (wireless). Jaringan yang menggunakan kabel.melakukan transmisi data dari komputer satu ke komputer lainnya melewati kabel- kabel. Sedangkan pada jaringan nirkabel transmisi data menggunakan gelombang radio.

Jaringan nirkabel atau wireless mengirim dan menerima data melalui jalur udara, sehingga meminimalkan kabel sebagai penghubung komputer mobile, seperti komputer notebook dan personal digital assistant (PDA) merupakan komputer yang dapat digunakan dengan jaringan tanpa menggunakan kabel. Sedangkan pada jaringan kabel, lebih berfokus pada penghubungan secara fisik.
Dalam kedua jaringan komunikasi tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri selain itu keamanan dan biaya-biayanya. Jaringan komunikasi tersebut perlu dipaparkan secara detail agar lebih diketahui oleh masyarakat banyak terutama dalam berkomunikasi menggunakan alat elektronik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jaringan Kabel dan Radio (Wireless) ?
2. Apa saja keuntungan dan kekurangannya Jaringan Kabel dan Radio (Wireless)?
3. Apa saja macam-macam dan tipe wireless ?
4. Bagaimana perkembangan radio satelit saat ini?
5. Bagaimana perkembangan wireless saat ini ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian jaringan kabel dan radio atau nirkabel (Wireless).
2. Mengetahui keuntungan dan kekurangannya Jaringan Kabel dan Radio atau nirkabel (Wireless)
3. Mengetahui macam-macam dan tipe wireless.
4. Mengetahui perkembangan radio satelit.
5. Mengetahui perkembangan wireless.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan Kabel.
Jaringan kabel membutuhkan kabel fisik, entah copper maupun fiber optic. Kekurangan: instalasi fisik, karena membutuhkan tempat meletakkan. Batasan jarak (copper rata-rata 100 meter, fiber optic bisa mencapai 2 km). Maintenance kabel membutuhkan biaya (kabel putus belum tentu mudah disambung ulang).Kelebihan: sambungan terjamin mutunya, tidak mengganggu jaringan lain, bandwidth besar (sampai Gbps), tidak terganggu cuaca.
2.2 Pengertian Jaringan Radio atau Nirkabel (Wireless).
Wireless Local Area Network (LAN) atau dalam bahasa Indonesia "Jaringan Komputer Nirkabel" adalah sebuah sistem komunikasi yang diimplementasikan sebagai pengembangan, atau alternatif untuk Wired Local Area Network. Menggunakan teknologi frekwensi radio (RF), jaringan komputer nirkabel mengirim dan menerima data melalui udara, mengurangi/meniadakan kebutuhan penggunaan koneksi melalui kabel. Karena itu, jaringan komputer nirkabel mengkombinasikan konektivitas data dengan kebutuhan pengguna yang berpindah-pindah (mobile) atau dibatasi dengan kondisi yang menyulitkan penggunaan jaringan komputer menggunakan kabel (misalnya di daerah pedalaman).
Wireless LAN (jaringan komputer nirkabel) telah berkembang dengan pesat hampir di semua tingkat group pengguna komputer, termasuk di lingkungan kesehatan, bisnis retail, pabrik, gudang, dan akademis. Industri-industri tersebut telah memperoleh keuntungan dari produktivitas yang diperoleh dari penggunaan komputer genggam dan notebook untuk mengirimkan informasi real-time ke komputer pusat untuk diproses. Jaringan Komputer Nirkabel saat ini telah diakui sebagai alternatif konektivitas multi-fungsi untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas. Business Research Group, sebuah perusahaan riset pasar meramalkan kenaikan enam kali lipat dalam peningkatan nilai penjualan perangkat jaringan komputer nirkabel pada akhir tahun 2000, kira-kira senilai dua milyard USD.
Jaringan nirkabel tanpa kabel fisik, cukup lewat gelombang radio. Kekurangan: frekuensi bisa bentrok dengan pemakai lain sehingga mengganggu dan terganggu, bandwidth lebih kecil (dibawah 100Mbps), bisa terganggu cuaca dan terhalang benda lain.Kelebihan: instalasi mudah, bisa jarak jauh (30-50km untuk point-to-point, seluruh dunia bila lewat satelit), maintenance sambungan relatif mudah (cukup repointing arah untuk mencari sinyal).
Teknologi jaringan nirkabel atau sering disebut radio (wireless) sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.
Jaringan komputer nirkabel menggunakan gelombang (radio atau infrared) elektromagnetik untuk bertukar informasi dari satu titik ke titik lain tanpa harus menggunakan alat koneksi secara fisik (mis. kabel). Gelombang radio seringkali disebut juga radio carrier (penghantar) karena secara sederhana melakukan fungsi menghantarkan energi ke alat penerima yang terpisah.
Data yang dikirimkan telah "dibebankan" pada radio carrier sehingga dapat dipilah kembali oleh alat penerima (receiver). Hal ini secara umum digambarkan sebagai modulasi penghantar dengan informasi yang telah dikirimkan. Ketika gelombang radio berisi data telah dikirimkan (modulated), signal radio menempati lebih dari satu frekwensi, karena frekwensi atau bit rate dari hasil modulasi informasi sudah ditambahkan pada carrier. Dalam konfigurasi jaringan komputer nirkabel umumnya, sebuah alat yang berfungsi sekaligus sebagai transmitter/receiver (transceiver), disebut sebagai access point (Titik Akses), menghubungkan jaringan komputer tradisional (berkabel) dari sebuah lokasi statis menggunakan topologi kabel standar. Secara minimum, Titik Akses (alat transceiver) menerima, menghubungkan dan mengirimkan data antara Jaringan Komputer Nirkabel dan infrastruktur jaringan yang menggunakan kabel. Sebuah Titik Akses (alat transceiver) dapat mendukung sebuah group kecil pengguna komputer dan beroperasi dalam jarak mulai dari seratus sampai beberapa ratus kaki. Titik Akses (atau antena yang terpasang pada Titik Akses) biasanya dipasang pada ketinggian tapi juga bisa dipasang di mana saja sesuai kebutuhan asalkan dapat menangkap signal radio yang diharapkan. Para pengguna mengakses jaringan komputer nirkabel menggunakan adapter Jaringan Komputer Nirkabel (berupa PC expansion card) yang dipasang dalam laptop, notebook, komputer desktop biasa atau komputer genggam, adapter Jaringan Komputer Nirkabel menyediakan interface antara client network operating system (NOS) dan gelombang radio melalui sebuah antenna.

2.3 Keuntungan dan kekurangannya Jaringan Kabel dan Radio atau nirkabel (Wireless).
Jaringan nirkabel (wireless) memiliki keunggulan dan keuntungan dibanding dengan jaringan kabel.berikut ini keunggulan dan keuntungan tersebut.
1. MOBILITAS Jaringan nirkabel menyediakan pengaksesan kepada pengguna LAN dimana saja, selama berada dalam batas aksesnya.
2. KECEPATAN INSTALASI Proses tersebut cepat dan mudah karena tiodak membutuhkan kabel yang harus dipasang melalui atap atau tembok.
3. FLEKSIBILITAS TEMPAT Jaringan nirkabel (wireless) sangat fleksibel terhadap tempat berbeda dengan jaringan kabel yang dipasang tanpa kabel.
4. PENGURANGAN ANGGARAN BIAYA Bila terjadi perpindahan tempat antara biaya dapat ditekan walaupun investasi awal pada nirkabel LAN ini lebih besar biayanya daripada jaringan kabel. biaya instalasi dapat diperkecil karena membutuhkan kabel dan biaya pemeliharaannyapun lebih murah.
5. KEMAMPUAN JANGKAUAN Konfigurasi jaringan dapat diuubah dari jaringan peer-to-peer untuk jumlah pengguna yang sedikit menjadi jaringan infrastruktur yang banyak hingga mencapai ribuan pengguna yang dapat menjelajah dengan jangkauan luas.
Keunggulan jaringan komputer nirkabel dalam hal pengembangan dibandingkan jaringan komputer menggunakan kabel. Jaringan nirkabel memberikan nilai lebih dalam hal konektivitas dibandingkan jaringan komputer yang menggunakan kabel terhadap pengguna yang mobile. Daftar berikut ini menyebutkan beberapa dari banyak keunggulan dan fleksibilitas aplikasi yang dimungkinkan dengan penggunaan Jaringan Komputer Nirkabel :
• Dokter dan perawat di rumah-rumah sakit menjadi lebih produktif karena
dengan menggunakan komputer genggam atau notebook mereka dapat mengakses
data pasien dengan seketika.
• Para konsultan atau bagian audit accounting atau group kerja dapat
meningkatkan produktivitas dengan setup jaringan yang cepat
• Para mahasiswa dapat mengakses situs perpustakaan online di internet dari
ruang kelas untuk mencari bahan mata kuliah.
• Para manajer jaringan dalam lingkungan yang dinamis dapat mengurangi biaya overhead yang disebabkan oleh perpindahan, penambahan jaringan, dan berbagai perubahan lain dengan menggunakan jaringan komputer nirkabel.
• Ruang-ruang pelatihan di perusahaan-perusahaan dan para mahasiswa di
berbagai universitas menggunakan Jaringan Komputer Nirkabel untuk memudahkan akses informasi, pertukaran informasi, dan pembelajaran.
• Para manajer jaringan yang memasang jaringan komputer pada gedung lama menyadari bahwa Jaringan Komputer Nirkabel merupakan solusi infrastruktur yang lebih murah.
• Para karyawan di lokasi pameran dan kantor cabang mengurangi persyaratan biaya pemasangan dengan menggunakan Jaringan Komputer Nirkabel yang telah disiapkan tanpa bantuan dari MIS.
• Pegawai di gudang menggunakan jaringan komputer nirkabel untuk bertukar informasi dengan pusat database, sehingga meningkatkan produktivitas.
• Para manajer jaringan mengimplementasikan jaringan komputer nirkabel untuk menyediakan backup (sistem cadangan) terhadap aplikasi-aplikasi penting yang berjalan pada jaringan yang menggunakan kabel.
• Para eksekutif perusahaan dapat mengambil keputusan cepat karena mereka memiliki akses informasi real-time di ujung jari.
Kelemahan Wireless Secara umum
Kelemahan jaringan wireless secara umum adalah kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor.
Keamanan
Pada jaringan kabel, satu dapat sering, pada beberapa derajat, akses tutup ke jaringan secara fisik. Jarak geografi dari jaringan nirkabel akan secara signifikan lebih besar lebih sering daripada kantor atau rumah yang dilingkupi; tetangga atau pelanggar arbritrary mungkin akan dapat mencium seluruh lalu lintas dan and mendapat akses non-otoritas sumber jaringan internal sebagaimana internet, secara mungkin mengirim spam or melakukan kegiatan illegal menggunakan IP address pemilik, jika keamanan tidak dibuat secara serius.
Beberapa advocate akan melihat seluruh titik akses tersedia secara terbuka available untuk umum, dengan dasar bahwa semua orang akan mendapat manfaat dari mendapat ketika berlalu lintas online.
Mode dari operation
Peer-to-peer atau mode ad-hoc Mode ini adalah metode dari perangkat nirkabel untuk secara langsung mengkomunikasikan dengan satu dan lainnya. Operasi di mode ad-hoc memolehkan perangkat nirkabel dengan jarak satu sama lain untuk melihat dan berkomunikasi dalam bentuk peer-to-peer tanpa melibatkan titik akses pusat. mesh Ini secara tipikal digunakan oleh dua PC untuk menghubungkan diri, sehingga yang lain dapat berbagi koneksi Internet sebagai contoh, sebagaimana untuk jaringan nirkabel. Jika kamu mempunyai pengukur kekuatan untuk sinyal masuk dari seluruh perangkat ad-hoc pegukur akan tidak dapat membaca kekuatan tersebut secara akuratr, dan dapat misleading, karena kekuatan berregistrasi ke sinyal terkuat, seperti computer terdekat.
Mode Pada Wireless LAN
Tidak seperti pada LAN konvensional (kabel), pada Wireless LAN hanya terbagi ke dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hock dan infrastruktur. Komunikasi Add Hock adalah sambungan komunikasi langsung antara masing-masing komputer/laptop dengan menggunakan media wireless. Penggunaan mode ini sama halnya dengan hubungan komunikasi point to multi point pada jaringan LAN konvensional. Masing-masing PC atau Laptop yang akan dihubungkan dengan mode add hock ini harus mempunyai SSID sebagai identitas dari PC yang akan digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya.
Pada komunikasi Add hock, tidak memerlukan access point untuk bisa saling berhubungan. Masing-masing host hanya harus memiliki transceiver serta receiver wireless untuk bisa berkomunikasi secara langsung.
Mode yang kedua adalah infrastruktur, dimana jaringan ini diperlukan sebuah akses point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Keberadaan access point dimaksudkan untuk mentransmisikan data pada PC untuk jangkauan tertentu pada suatu area/wilayah. Pada mode infrastruktur ini dapat diperluas lagi menjadi jaringan Wireless LAN yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa Access Point pada titik-titik tertentu untuk memperluas jangkauannya.
Wireless LAN diperlukan ketika sebuah LAN konvensional tidak lagi bisa dikembangkan karena alasan tertentu, misal, sulitnya pengembangan model LAN konvensional karena keterbatasan tempat, ruang dan hal lainnya.
Komponen pada WLAN
Untuk bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan, yaitu :
1. Access Point
Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikempangkan milik sebuah korporasi pribadi. Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
2. Wireless LAN Interface
Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop. Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah dipasangkan pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula bisa diperjual belikan secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai Wireless LAN Adaptor USB.
3. Mobile/Desktop PC
Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.
4. Antena External, digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh client (user), misal : antena kaleng.

2.4 Macam-macam dan tipe wireless.
Jaringan wireless secara topologi terbagi 2 : point-to-point dan point-to-multipoint.
1. Point-to-point
Frekuensi yang digunakan bisa 2.5 G, 5 G, 10 G, 15 G, dst. Harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada penghalang di antaranya). Boleh ada penghalang di antaranya tetapi tidak boleh masuk dalam area Jari-jari pertama Fresnel Zone (Fresnel Zone 1). Cara perhitungan Fresnel Zone, untuk tinggi penghalang dan jarak dua antena dapat dilakukan di Daya yang digunakan juga harus di sesuaikan, harus ada cadangan power jika terjadi hujan dan redaman atmosfer. Cadangan power untuk mengantisipasi redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg dibutuhkan antara 2 titik dengan jarak tertentu disebut Link Budget.
Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-beda. Disesuaikan dengan kebutuhan kita. Point-to-point biasanya digunakan untuk jaringan backbone/trunk atau jaringan akses berkecepatan tinggi.
2. Point-to-multipoint.
Secara garis besar, frekuensi dan perhitungan power hampir sama dengan point-to-point. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada yang mampu membentuk jaringan yang baik walaupun diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line Of Sight). Teknologi yang digunakan adalah OFDM(orthogonal Frequency Division Multiplexing).Memanfaatkan penghalang/obstacle sebagai media pemantul sinyal OFDM yang mempunyai banyak carrier (multi-carrier) sampai ke tujuan. sehingga sinyal yg datang dari berbagai arah pantulan sampai di sisi penerima dibuat saling memperkuat. Jika jarak antar antena tidak ada penghalang maka jangkauannya akan lebih jauh.
Teknologi wirelss masa depan adalah WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access ) yang memungkinkan BTS dapat berkomunikasi dengan berbagai remote/client yang berbeda merk / Multivendor, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ditujukan untuk membentuk wireless Metropolitan Area Network(MAN).
Untuk coverage area jaringan point-to-multipoint bergantung pada besar kecilnya daya pancar BTS (Base Transceiver Station) pada saat pengaturan awal (commissioning)
Garis besar hubungan Jarak/coverage, Frekuensi Kecepatan/Bandwidth dan Harga/Cost
1. Semakin Tinggi Frekuensi, Bandwidth semakin besar, Harga Semakin Mahal, Coverage Area semakin Kecil.
2. Semkain Rendah Frekuensi, Bandwidth semakin kecil, Harga lebih murah, Coverage Area lebih jauh. Untuk Frekuensi yang digunakan, pada umumnya perangkat wireless dapat diset di frekuensi berapa pun, tergantung regulasi pemerintah masing2 negara.
Wireless di bagi menjadi 3, berdasarkan jarak dan daya.
1. Wireless WAN (Wide Area Network) (hitungan sekian kilometer, dengan daya sekian ratus mW)
2. Wireless LAN (Lokal Area Network) (Jarak sekian ratus meter, dengan daya sekian puluh mW)
3. Wireless PAN (personal Area Network) (Jarak sekian puluh meter, dengan daya yang sangat kecil)
Jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.
Wireless Wide Area Networks (WWANs)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
Wireless Local Area Networks (WLANs)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.
Wireless Personal Area Networks (WPANs)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.
2.5 Perkembangan Radio Satelit
Penyelenggara Radio Satelit
Bagi kepentingan siaran televisi pemakaian satelit sudah merupakan hal yang biasa. Namun, rasanya kalau hanya untuk menyebarkan siaran radio rasanya tidak lazim dan tentu akan sangat besar biayanya, apalagi di daerah-daerah terpencil selama ini masih bisa menikmati siaran radio gelombang pendek. Anggapan seperti ini tampaknya keliru, meskipun siaran radio sudah banyak ditinggalkan dengan hadirnya musik-musik yang direkam pada CD dan juga belakangan muncul format digital MP3, karena sebenarnya pendengar radio masih banyak.
Selain itu cara berbisnis bidang satelit ini juga semakin beragam, termasuk kemampuan akses Internet melalui satelit. Pada awalnya, para amatir di bidang radio sudah menggunakan satelit untuk bisa melakukan komunikasi jarak jauh pada frekuensi ultra tinggi (UHF) maupun sangat tinggi (VHF) paling tidak mulai tahun 1960-an. Bahkan mereka juga sudah melakukan percobaan dengan menggunakan bulan sebagai pemantul, sehingga bisa melakukan komunikasi sangat jauh yang sebelumnya sulit dicapai dengan gelombang UHF maupun VHF. Hanya memang untuk kebutuhan komersial membutuhkan jenis radio penerima yang lebih sederhana dan tidak membutuhkan antena yang rumit seperti yang dipergunakan para amatir. Selain itu juga kualitas suara harus hifi (mampu mengakomodasi nada bas dan tinggi), sehingga memerlukan modulasi bidang frekuensi lebar (wide-band), tidak seperti radio komunikasi yang lebih sempit (narrow- band).
Seperti sebuah perusahaan WorldSpace, penyedia layanan multimedia dan penyebaran sinyal audio digital melalui satelit langsung yang bermarkas di Washington DC memberikan pelayanan global. Untuk melayani dunia perusahaan ini menyediakan tiga satelit, dua di antaranya sudah beroperasi, AfriStar (meluncur 1998) untuk kawasan Afrika dan Timur tengah, dan AsiaStar (Mei 2000) untuk kawasan Cina, dan negara dan kepulauan di kawasan ASEAN. Sedangkan satelit ketiga AmeriStar baru akan meluncur 2001 mendatang untuk kawasan Amerika Selatan dan Karibia. Sementara pihak Amerika sendiri baru memberikan izin terhadap dua perusahaan untuk memberikan layanan siaran radio satelit. Sirius Satellite Radio yang bermarkas di New York City dan XM Satellite Radio yang berbasis di Washington DC yang masing-masing akan menyiarkan 100 saluran untuk musik, hiburan dan informasi bagi rakyat Amerika.
Kedua penyelenggara siaran radio satelit di Amerika ini masing-masing menggunakan paling tidak dua buah satelit yang akan menutup daratan Amerika. Dengan kualitas suara setara dengan musik dari CD akan mampu diterima dari pantai timur sampai pantai barat Amerika Serikat. Selain penerima satelit tetap, terutama juga ditujukan kepada para pengendara kendaraan. Dengan demikian dalam perjalanan tetap bisa mendengarkan acara dari studio kesayangannya, meskipun sudah melintasi batas-batas negara bagian yang sangat jauh. Sirius merencanakan untuk memulai siarannya sebelum akhir tahun ini, dan XM menargetkan Mei tahun depan.
Untuk mencakup daratan Amerika Serikat ini XM Satellite Radio menggunakan dua satelit Hughes HS 702 dan Sirius menggunakan tiga satelit Loral., selain itu mereka juga masih menggunakan banyak pesawat radio pengulang (repeater) untuk bisa memberikan pelayanan yang sempurna. XM bahkan menggunakan sekitar 1500 repeater yang menjangkau 70 kota di Amerika Serikat. Dengan demikian perjalanan darat dari pantai timur ke barat dan sebaliknya dapat menikmati siaran dari sebuah stasiun kegemarannya tanpa ada perbedaan kualitas. Untuk dapat menerima siaran dari satelit ini memang membutuhkan ruang yang bebas bagi antena untuk bisa menangkap sinyal dari satelit geostasioner.
Kedua perusahaan memproduksi sebagian besar program siaran mereka dan kemudian mentransmisikan ke satelit mereka masing-masing sebelum dipancarkan kembali ke darat. Sedangkan WorldSpace sejak September lalu sudah memberikan layanan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan kemudian diperluas sampai meliput ke seluruh benua Asia. Satelit AsiaStar yang terletak pada ketinggian sekitar 35.000 kilometer dari permukaan bumi tentu sudah memerlukan jenis antena yang khusus, atau jika ingin sempurna harus mempergunakan stasiun repeater. Satelit AsiaStar menyediakan musik digital berkualitas tinggi, berita, informasi, sampai layanan pendidikan dengan suara yang diperkirakan akan menjangkau 2,5 milyar pendengar di Asia.
Satelit AfriStar membuat debut pertamanya untuk kawasan Afrika dan Timur Tengah. AsiaStar untuk kawasan Asia, seperti Cina, India, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan pulau-pulau di kawasan ASEAN. Sedangkan satelit AmeriStar akan mencakup pasar kawasan Amerika Latin dan Karibia tahun 2001.
Ada 4 jenis media nirkabel diantaranya :
● Transmisi inframerah : mengirim sinyal data dengan gelombang sinar inframerah pada frekwensi sangat rendah (1 sampai 4 megabit per detik) sehingga bisa diterima dan diinterpretasikan oleh mata manusia. Contoh pada laptop, PDA, kamera digital, printer, dan mouse nirkabel, serta remote control untuk TV
● Siaran radio : mengirim data jarak jauh hingga 2 megabit per detik –bisa melintasi kota, provinsi, atau negara
● Radio microwave : mentransmisikan suara dan data dengan kecepatan 45 megabit per detik pada gelombang radio berfrekwensi sangat tinggi yang bergetar minimal 1 gigahertz.
● Satelit komunikasi : adalah stasiun relay microwave yang mengorbit di sekitar bumi.
Transmisi sinyal dari stasiun di permukaan bumi ke satelit
dinamakan uplinking; arah sebaliknya dinamakan downlinking. Media nirkabel juga terbagi lagi menjadi 2: Nirkabel jarak dekat dan nirkabel jarak jauh.
NIRKABEL JARAK JAUH
Nirkabel jarak jauh biasa disebut juga dengan komunikasi dua arah, berikut contohnya :
● 1G (Generasi Pertama): Ponsel Analog
● 2G (Generasi Kedua): Ponsel Digital & PDA
● 2,5G
● GPRS (General Packet Radio Service)
● Nirkabel 3G (Generasi Ketiga)
●HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS(HSPDA) disebut juga dengan teknologi 3,5G
● WiMax: sejauh 6 hingga 10 mil (maksimum 20 sampai 30 mil)
NIRKABEL JARAK DEKAT
● Untuk Local Area Network (LAN): Wi-Fi b, a, g, dan n (biasa digunakan di kantor, kampus) .
● Untuk Personal Area Network (PAN): Bluetooth, infra merah Wideband, dan USB Nirkabel .
Media transmisi kabel
Secara umum, kabel transmisi yang digunakan dalam jaringan terdiri atas 3 macam, yakni kabel berpasangan Twisted-Pair Wire cable, Kabel koaksial, dan Kabel serat optic Twisted-Pair Wire (kabel ulir) pada Twisted-Pair Wire (kabel ulir) memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari 2 utas kawat tembaga yang dipilin mengelilingi satu sama lain.
2. Relatif lambat, dgn kecepatan 1 - 128 megabit per detik.
3. Tetapi, kabel yang dipilin tidak terlindung dari interferensi.
4.Populer (harga lebih murah).
● Kabel koaksial (”co-ax”)
1. Berupa 1 utas kawat tembaga di bagian tengah yang terbungkus dalam pelindung logam
2. Penutup plastik eksternal.
3. Ada pelindung ekstra sehingga kabel koaksial lebih tahan terhadap noise daripada kabel ulir.
4. mampu mentransmisikan data hingga 200 megabit per detik.
Kabel data yang menggunakan material tembaga dimana terdapat 2 bagian yaitu :
- Kabel inti ditengah
- Kabel serabut disisi samping dengan dipisahkan oleh suatu isolator
Gambar 3.21 Kabel Coaxial
Kabel ini menggunakan konektor Bayonet Nut Connector (BNC)
● Kabel serat optik
Pada kabel serat optik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari lusinan/ratusan serat kaca atau plastik tipis yang mampu mentransmisikan getaran cahaya, bukan sinyal listrik.
2. bisa mentransmisikan hingga 2 milyar getaran per detik (2gigabith)
periferal jaringan
Ethernet card (kartu jaringan) Untuk menghubungkan komputer dengan sistem peralatan jaringan. Peralatan ini sering disebut antar muka jaringan (network enterface) atau adapter jaringan (network adapter)
Hub Ethernet Untuk menghubungkan beberapa segmen Ethernet menjadi satu segmen. Hub hanya berfungsi sebagai penghubung antar komputer atau segmen jaringan. Setiap komputer yang terhubung ke sebuah hub melakukan transmisi data secara bergantian, tidak bisa bersamaan.
Access point semacam hub untuk jaringan nirkabel. Sinyal dari access point ini dapat di akses oleh anggota jaringan berupa komputer yang di lengkapi oleh Wifi card.
Switch
Mengalokasikan jalur lalu lintas data khusus dari setiap segmen jaringan ke jalur khusus (jaringan tujuan). Jadi, tidak seperti hub, switch dapat melayani transportasi data dari dan ke beberapa segmen jaringan dalam waktu yang bersamaan.
Repeater
Menghasilkan ulang sinyal yang diterima sebelum dikirim ke alamat tujuan dalam jaringan. Repeater dapat tergabung dalam sebuah hub. Hub yang dilengkapi repeater disebut hub aktif atau switch.
Router
Peralatan jaringan khusus yang dapat menentukan atau memilih jaringan tujuan untuk meneruskan paket data. Router hanya dapat bekerja berdasarkan sebuah protokol jaringan.
Bridge
Peralatan jaringan yang menghubungkan beberapa segmen jaringan sepanjang jalur data.
Catatan: router(gateway) dan bridge digunakan untuk menggabungkan beberapa jaringan
2.6 Perkembangan Wireless.
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

STANDAR WIRELESS LAN
Pada dasarnya WLAN memiliki dua konfigurasi, pertama ad hoc yaitu penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat sementara dan dibangun tanpa infrastruktur, contohnya dikelas, ruang rapat, ruang seminar, dll. Kedua konfigurasi infrastruktur yaitu penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat permanen dan memiliki infrastruktur, contohnya di kantor, pabrik dll. Untuk membangun WLAN diperlukan banyak elemen yang termasuk ke dalam perangkat keras, perangkat lunak, standarisasi dan pengukuran dan analisis kelayakan (misalnya untuk menentukan posisi antena base station/BS).
Dengan adanya berbagai merek perangkat keras dan lunak, maka diperlukan suatu standar, di mana perangkat-perangkat yang berbeda merek dapat difungsikan pada perangkat merek lain. Standar-standar WLAN adalah IEEE 802.11, WINForum dan HIPERLAN.
Wireless Information Network Forum (WINForum) dilahirkan oleh Apple Computer dan bertujuan untuk mencapai pita Personal Communication Service (PCS) yang tidak terlisensi untuk aplikasi data dan suara dan mengembangkan spectrum etiquette (spektrum yang menawarkan peraturan-peraturan yang sangat minim dan akses yang adil). High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) dilahirkan oleh European Telekommunications Standards Institute (ETSI) yang memfokuskan diri pada pita 5.12-5.30 GHz dan 17.1-17.3 GHz. IEEE 802.11 dilahirkan oleh Institute Electrical and Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus pada pita ISM dan memanfaatkan teknik spread spectrum (SS) yaitu Direct Sequence (DS) dan Frequency Hopping (FH), standar ini adalah yang paling banyak dipakai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada WLAN adalah :
1. Data rate tinggi (>1 Mbps), daya rendah dan harga murah.
2. Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai dengan aturan-aturan tertentu.
3. Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data rate dan memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan
media transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll) dapat diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang
tangguh.
4. Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan semua terminal.
Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI) [8]. OSI memiliki tujuh lapisan di mana lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama ini mengatur segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya, interface, media penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data yang digunakan oleh WLAN adalah IR atau RF.
• Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).
1. DFIR Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan . Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
2. DBIR Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.
3. QDIR Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
• Radio Frequency (RF) Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik handoff, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM (Tabel 1) dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).
1. DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
2. FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kodekode tertentu (PN). Media transmisi RF (Radio Frequency) termasuk elemen yang sangat penting.

















DAFTAR PUSTAKA

http://pogotel.blogspot.com

"http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_lokal_nirkabel

1 comment: