Read Me...!!!

Selamat Datang Bagi Pengunjung Blog Kita Bersama, Semoga Apa Yang Anda Baca Bermafaat Dan Jangan Lupa untuk Menjadi Follower dan Kenalan Dengan ADMIN Blog Ini yaaa...!!! ^_^

Sunday, December 11, 2011

Analisa Film Angel and Demon menurut Komunikasi Lintas Budaya

Alur cerita Angels and Demons

Perbedaan pandangan antara agama & kepercayaan dengan ilmu pengetahuan sudah mendarah daging. Begitulah yang ingin diceritakan Dan Brown melalui bukunya Angel and Demons yang kemudian dijadikan film layar lebar. Pihak gereja Katholik sejak dulu diceritakan terbukti berusaha keras menjauhkan unsur ilmu dan pemikiran para ilmuwan dalam kepercayaan. Perdebatan yang panjang itu akhirnya memunculkan perang antara pihak gereja dan ilmuwan dan para seniman yang memilih untuk terselubung. Kaum tersebut menyebut diri mereka ILLUMINATI.
Gereja Katolik adalah anti-sains, anti-seni, anti perbedaan pendapat, anti modern, anti-perubahan dan anti-insting.

Dalam film Angels & Demons, perebutan kekuasaan tertinggi itu diwarnai oleh pencurian sebuah sumber energi maha dahsyat yang disebut ‘anti-matter’. Benda berbahaya yang penciptaannya diawasi secara sembunyi-sembunyi olah Bapa Silvano itu akhirnya jatuh juga di tangan yang salah dan sang pendeta dibunuh.
Penemuan sebuah ‘anti-matter’ yang diungkap secara jelas adalah penemuan baru yang mengegerkan dunia. Yang bisa menyelamatkan dunia atau menghancurkannya. Lima gram antimateri cukup untuk meledakkan semua yang ada pada radius 0.5 mil.
Antimateri itu dicuri dari laboratorium Vetra. Kemudian diketahui bahwa antimateri itu berada di Vatikan, di negara seluas 44ha. Celakanya, dalam waktu 24 jam antimateri itu akan meledakkan Vatikan, dan Langdon tidak tahu di mana tepatnya ‘anti-matter’ itu akan diledakkan.. Celakanya lagi, di Vatikan sedang diadakan acara untuk memilih Paus yang baru. Karena pada saat bersamaan, Paus yang memimpin Vatican meninggal karena penyakit yang diderita. Pukulan untuk gereja seolah kurang cukup, pelaku pencuri ‘anti-matter’ juga menculik empat uskup kandidat pengganti Paus. Pelaku mengaku sebagai ‘Illuminati’, kelompok ilmuwan yang ditentang gereja sejak lama dan telah menghilang.
Hal ini membuat Kepala Kepolisian Vatikan, Inspektur Olivetti meminta bantuan kepada ahli numerik AS Dr Robert Langdon. Sang profesor juga mendapat bantuan salah satu ilmuwan peneliti ‘anti-matter’, Dr Vittoria Vetra dan Komandan Garda Swiss, Richter.
Sementara itu, Vatikan yang sedang berduka atas meninggalnya Paus didesak untuk segera mencari pengganti pimpinan tertinggi umat Katolik itu. Para uskup mengadakan pertemuan di ruangan yang tersegel dan pucuk pimpinan Vatican sementara diberikan kepada asisten Paus, Camerlengo.
Kelompok Illuminati pun makin mengganas, mereka berniat memporakporandakan Vatican. Mereka berencana menghabisi empat xardinal atau uskup calon Paus, satu persatu mulai pukul 20.00, 21.00, 22..00, dan 23.00. Rencana itu ditutup dengan meledakkan ‘anti-matter’ yang dayanya bisa membumihanguskan seluruh kota tepat pukul 24.00.
Illuminati pun mengirimkan kode berupa video yang harus dipecahkan Langdon, Vetra, dan seluruh jajaran aparat sebelum malam tiba. Masa lalu gereja dan Illuminati yang terkubur rapat, terpaksa dibongkar lagi.
Satu persatu uskup pun terbunuh dan konspirasi besar-besaran terjadi di belakang mendiang Paus sendiri. Penyelidikan terhadap apa sebenarnya hubungan gereja dengan kelompok yang mengaku sebagai Illuminati itu? Robert Langdon tidak menghadapi pembunuh biasa, melainkan sebuah kelompok persaudaraan pembenci Vatikan : Illuminati. Illuminati adalah kelompok ilmuwan dalam sebuah perkumpulan persaudaraan kuno, yang dalam keberadaannya selalu bentrok dengan gereja. Karena penemuan-penemuan ilmuwan yang seringkali dianggap menghilangkan keberadaan Tuhan. Ilmuwan yang selalu mencari tahu jawaban dari setiap pertanyaan di dunia ini. Ilmuwan selalu mengungkap misteri ketuhanan, termasuk misteri penciptaan dunia. Satu yang tersisa, misteri penciptaan manusia. Ilmuwan mempercayai bahwa semua yang ada tercipta atas keberadaan materi, dan bukan tercipta dari ketiadaan.
Robert Langdon dengan ditemani Vittoria. mereka memulai perburuan yang menyeramkan ke ruang-ruang bawah tanah yang terkunci rapat, kuburan-kuburan berbahaya, catedral-catedral yang lengang, dan tempat yang paling misterius di dunia, yaitu markas Illuminati yang lama terlupakan. Sang pembunuh mengatakan bahwa akan ada 4 cardinal lain yang terbunuh malam ini di empat tempat yang berbeda.
Pemburuan Robert Langdon pun dimulai dengan mencari manuskrip peninggalan Galileo di ruangan arsip Vatican. Dari sana didapatkan petunjuk bahwa empat tempat itu adalah gereja Illuminati. Langdon berlomba dengan waktu untuk menemukan sang pembunuh di gereja-gereja tersebut, dengan harapan dapat mencegah pembunuhan dan mengetahui di mana antimateri itu disimpan. Tapi sayang, Langdon selalu terlambat ketika hendak mencegah pembunuhan.
Hingga pada akhirnya, seorang Camerlengo (asisten Paus), mendapat wahyu dari Tuhan bahwa ‘anti-matter’ itu diletakkan di makam Santo Petrus. ‘Anti-matter’ pun diledakkan di tempat yang aman.
Tapi ternyata semua kekacauan ini adalah perbuatan sang camerlengo sendiri. Ia ingin mencari sensasi agar dapat terpilih jadi Paus. Rencana itu digagalkan Langdon. Ia mendapat rekaman dari Kohler, bukti bahwa camerlengo itu telah berbohong. Merasa malu, camerlengo itu pun bunuh diri.

Identifikasi persoalan
 Masalah pada Angels and Demons adalah :
1. Hilangnya zat ‘anti-matter’ yang telah diciptakan di Swiss.
2. Penggambaran dari ajaran Gereja tentang hubungan antara iman dan sains.
3. Dan sangat kental nuansa “anti Katolik” pada kaum illuminati.
4. Skandal kaum Illuminati.
5. Permusuhan antara Gereja Katolik Roma dengan kaum Illuminati.
6. Misteri kematian Paus yang janggal.
7. Penculikan 4 orang Cardinal (calon paus).
Kasusnya berkaitan dengan zat anti-matter yang mempunyai daya ledak besar disembunyikan dalam salah satu lokasi di vatikan sehingga mengancam keberadaan kota itu. Misteri menuntun Langdon dengan mengikuti gereja tempat empat calon Paus baru diculik dan dibunuh pada jam 8, 9, 10, 11 dengan petunjuk elemen ambigram “earth”, “air”, “fire” and “water” dan jam 12 tengah malam, zat anti-matter itu akan meledak. Dalam pemecahan teka-teki ini, dia didampingi oleh ilmuwan cantik Vittoria Vetra dan diawasi oleh komandan Richter ketika pemilihan Paus baru dilakukan dengan pimpinan Cardinal Strauss.
Tetapi akhir film ini diceritakan bahwa kaum yang beragama dan kaum yang hanya percaya pada ilmu pengetahuan dapat berjalan beriringan selama ada saling pengertian dan toleransi.


Ulasan tokoh
• Robert Langdon : seorang profesor ahli simbol dari universitas Harvard juga seorang yang selalu memakai logika dan tidak percaya Tuhan.
• Vittoria Vetra : seorang ilmuwan Swiss yang membantu Langdon dalam memecahkan berbagai teka-teki.
• Camerlengo : assisten paus, bocah kesayangan Paus yang ingin menjabat sebagai Paus di Vatican.

Cara solusi
• Robert Langdon dan Vittoria Vetra menginvestigasi sebuah pembunuhan dengan meninggalkan tanda sebuah kelompok bernama The Illuminati.
• Camerlengo meledakkan ‘anti-matter’ yang telah ditemukan, di udara dengan helicopter.
• Setelah kebenaran terkuak, maka pihak gereja memutuskan akan menghukum camerlengo karena telah mengadu domba gereja Katolik dengan skandal kaum Illuminati.
• Setelah dilantik Paus baru di gereja Vatican, maka diputuskan bahwa kaum yang beragama dan kaum yang hanya percaya pada ilmu pengetahuan (Illuminati) dapat berjalan beriringan selama ada saling pengertian dan toleransi.

Analisa
Dalam Angels and Demons secara garis besar kita diajak untuk berpikir lebih dalam mengenai pemahaman sebuah kepercayaan, antara kebenaran dan kebohongan yang kadang perbedaannya tipis sekali. Dan betapa kalau agama serta kepercayaan apapun di dunia dipisahkan dari pemikiran manusia akan ilmu pengetahuan dan seni budaya cuma akan menghasilkan ketidakselarasan dalam hidup manusia.
Dalam hal ini, dibutuhkan adanya komunikasi antar budaya yang baik, antara jema’ah Gereja katolik Vatican dengan kaum Illuminati yang tidak percaya akan adanya Tuhan. Dari komunikasi antar budaya yang baik itulah akan lahir toleransi yang dapat membangun kerukuknan antar kedua budaya yang ada sehingga skandal kaum Illuminati dan permusuhan antara keduanya tidak terwujud, bahkan hubungan akan semakin baik.
Jema’ah Gereja katolik merupakan kaum yang memiliki budaya tinggi atau HCC, maka untuk berkomunikasi dengan mereka harus hati-hati dan diatur dengan sedemikian mungkin agar tidak sampai memberikan kesan yang buruk atau menyinggungnya. Berbeda dengan kaum Illuminati yang berkesan memiliki budaya yang rendah atau LCC, yang mana tidak terlalu mengatur cara berkomunikasi dengan mereka. Perbedaan inilah yang menjadi sebuah penjegal komunikasi antar kedua budaya yang berbeda ini. Disertai dengan perbedaan kepercayaan dan pola pikir/persepsi masing-masing.
Lagi pula tidak adanya rasa untuk saling memahami antar satu sama lain karena satu hal/masalah ayng sepele yang dapat dituntaskan dengan komunikasi yang baik. Ditambah dengan adanya pengadu dombaan oleh suatu pihak yang mementingkan kepentingannya sendiri di atas kepentingan bersama.
Maka hal-hal tersebut hanya dapat diatasi dengan komunikasi antar budaya yang optimal dan saling pengertian serta toleransi antar individu yang bersangkutan.

1 comment: