Read Me...!!!

Selamat Datang Bagi Pengunjung Blog Kita Bersama, Semoga Apa Yang Anda Baca Bermafaat Dan Jangan Lupa untuk Menjadi Follower dan Kenalan Dengan ADMIN Blog Ini yaaa...!!! ^_^

Sunday, December 11, 2011

Perkembangan Teknologi Film

Bab I :
Pendahuluan

A. Latar Belakang.
Perkembangan tekhnologi di bidang informasi dan komunikasi yang pesat telah melahirkan media-media massa baik itu cetak maupun elektronik. Melalui media massa itu pulalah informasi yang terbaru (update) dapat disebar luaskan lebih cepat ke seluruh penjuru dunia.
Salah satu media massa yang cukup terkenal ialah televisi. Melalui televise, informasi-informasi terbaru dapat disebarluaskan secara cepat melalui penyiarannya. Dalam fungsinya, televisi juga merupakan sarana bagi media komunikasi untuk berfungsi. Madia tersebut ialah film. Dalam makalah ini, kami akan mengupas secara singkat tentang film.



B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Sejarah Film.
2. Perkembangan Film.
3. Dampak Film.

C. Tujuan
1. Menambahkan pengetahuan mahasiswa tentang film mulai dari sejarahnya, hingga perkembangannya.
2. Memberikan penyikapan mahasiswa pada dampak-dampak yang akan timbul dari perfilman.



* * *



Bab II :
Pembahasan
A. Pengertian dan Sejarah Film.
Film adalah sebuah cerita baik kisah fiktif maupun nyata yang berupa rekaman gambar bergerak yang disiarkan (diputar) di televisi. Secara kolektif, film disebut juga sebagai sinema.
Film dihasilkan oleh rekaman kamera terhadap orang atau benda (termasuk figur palsu / fantasi) atau juga dapat berasal dari animasi. Film memiliki alur cerita baik itu fakta, maupun fiktif. Dengan demikian, film dapat dimisalkan sebagai drama yang dipentaskan melalui media massa (televisi) . Tujuan pemutaran film ialah sebagai hiburan dan bisnis.
Sejarah perfilman dimulai pada tahun 1250 dimana pada tahun itu ditemukan kamera bernama OBSCURA. Tahun 1250-1895, disebut dengan masa pra sejarah film karena itu merupakan masa dimana terdapat penemuan baru yg disebabkan obsesi besar orang eropa. Contoh: terciptanya sebuah alat yang bisa merekam gerak (yang hingga kini digunakan untuk membuat sebuah film). tahun 1895, dikenal sebagai tahun dimana awal adanya sebuah sinema.
Pada tanggal 28 Desember 1895, Lumiere bersaudara (frere) yaitu Louis dan Auguste mempertunjukan cinematograph untuk pertama kalinya kepada masyarakat paris di sebuah cafe hanya dengan membayar 1 franc. jadi hingga saat ini hal itulah yang dianggap menjadi hari dimana sebuah sinema itu ada dan pemutaran ini menandai lahirnya industri perfilman .

B. Perkembangan Film.
Perfilman berkembang menurut perkembangan zaman. Perkembangan perfilman ditinjau dari berbagai sudut pandang. Pada awal pemunculan industri perfilman, unsur cerita, kualitas gambar, sound dan sebagainya masih sangat sederhana. Pada masa tersebut, film bias jadi murni hasil langsung dari sebuah proses rekaman tanpa editing .
Seiring berjalannya waktu, orang mulai berfikir untuk berimprovisasi. Pada tahun 90an, pemakaian beberapa efek visual mulai dipakai. Puncaknya, pada tahun 1997, George Lucas sukses menggemparkan dunia dengan film Star Warsnya yang dengan efek visual yang berhasil memunculkan suasana teror yang mencengangkan sejak awal hingga film berakhir .
Perkembangan film semakin tahun akan semakin mengalami kemajuan karena hampir setiap saat, manusia pasti menemukan inovasi-inovasi baru yang bias saja dimasukkan dalam perfilman.
Saat ini, perfilman dunia kami rasa sudah maju cukup pesat jika dibandingkan dengan perfilman pada tahun 90an. Penentu kualitas sebuah film yang paling pokok adalah alur ceritanya. Namun, film dengan alur sederhana juga dapat menjadi bermutu dengn penambahan efek-efek sound ataupun visual.

C. Dampak Film
Film merupakan hasil karya seseorang. Meskipun film itu berupa fakta, namun orang yang menceritakannya pasti berbeda penilaiannya dengan orang yang menikmatinya. Perbedaan pandangan inilah yang menjadi munculnya dampak-dampak baik positif maupun negatif pada film. Karena film itu sendiri mempunyai daya yang kuat untuk menanamkan doktrin-doktrin secara tidak langsung baik tu disengaja ataupun tidak.
Film itu selalu berdampak dan dampak yang muncul itu sangat dipengaruhi oleh faktor SDM yang terlibat didalamnya .
Dampak film dirasakan oleh penikmat (penonton) dan penyajinya (stasiun TV penyiar / sutradara dsb). Namun yang pertama kali terkena dampaknya ialah penikmatnya (penonton).
Seandainya jika ada seseorang yang memang berniat buruk dengan sengaja menyajikan film-film yang tidak sesuai dengan norma dan moral, maka para penonton yang kurang bisa menyikapi dengan bijak akan terdoktrin dengan adegan-adegan yang ia saksikan dalam film tersebut. Hal ini dapat menjadikan penonton menjadi pribadi yang buruk dan tidak bermoral.
Namun, film juga mempunyai dampak positif bagi penontonnya. Saat ini tidak sedikit orang yang menciptakan inovasi-inovasi baru yang terinspirasi dari film yang ditontonnya. Cukup banyak juga film-film yang berbau religi dimana moral sangat dijunjung tinggi. Film seperti ini dapat mendoktrin seseorang menjadi pribadi bermoral baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Dampak yang dirasakan oleh penyaji (stasiun penyiar / sutradara dsb) akan terasa jika dampak film pada penonton tersebut telah disadari masyarakat secara luas. Jika masyarakat menilai suatu film itu baik, maka penyaji paling tidak akan mendapatkan dukungan masyarakat dan mungkin sambutan yang hangat untuk film produksi berikutnya.
Sebaliknya, jika dinilai negatif oleh masyarakat, maka bias jadi penyaji akan dicekal dan dikucilkan oleh masyarakat. Bahkan penyaji bias terjerat hokum yang berlaku karena film produksinya.
Sebenarnya, dampak-dampak yang dihasilkan dari suatu karya itu bersumber dari pengkarya dan penikmatnya. Begitu juga dengan film yang merupakan hasil karya manusia. Semua itu kembali lagi pada factor penyaji dan penikmatnya. Jika penyaji itu bijak dalam menyajikan dan penikmatnya pun bijak dalam menikmati, maka dampak yang akan munculpun pasti positif. Begitu pula sebaliknya.
Pada dasarnya, segala bentuk kemajuan tekhnologi itu ditujukan demi mencari keuntungan dan pasti berdampak karena heterogenitas pola berfikir masyarakat . Begitu pula film. Film pada dasarnya merupakan sarana untuk mencari keuntungan bagi penyajinya yang bergerak di bidang hiburan. Untuk menghasilkan satu film, pasti membutuhkan biaya produksi. Penyaji berharap dengan pemutaran film tersebut dapat menutupi biaya produksi yang telah keluar terlebih dahulu.

* * *

Bab III :
Penutup

A. Kesimpulan.
Film merupakan karya manusia yang dapat dinikmati masyarakat luas secara serentak karena disajikan melalui media masa televisi. Film dapat di artikan secara umum seperti pertunjukan drama (karena memiliki alur cerita dan tokoh) yang disiarkan secara luas.
Film dibuat bertujuan untuk mencari keuntungan (materi) yang bergerak di bidang hiburan. Karena pelaku dan penikmatnya adalah manusia, maka pemutaran suatu film dapat memunculkan dampak yang relative.

B. Saran
Setelah mengetahui beberapa hal tentang film terutama dampaknya, maka haendaknya kita dapat lebih bijak dalam menyikapi atau mungkin membuat sebuah film sehingga meminimalisir munculnya dampak negatif dari film itu sendiri sambil kita mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan.




* * *









Daftar Pustaka


• http://id.wikipedia.org/wiki/Film/
• http://blogiehaha.blogspot.com/2008
• http://schyzoprenic.blogspot.com/
• http://portal.hyem.org/
• http://www.b2w-indonesia.or.id/







* * *

2 comments: