Read Me...!!!

Selamat Datang Bagi Pengunjung Blog Kita Bersama, Semoga Apa Yang Anda Baca Bermafaat Dan Jangan Lupa untuk Menjadi Follower dan Kenalan Dengan ADMIN Blog Ini yaaa...!!! ^_^

Saturday, December 15, 2012

Perbedaan IPV4 dan IPV6



Beberapa perbedaan prinsipil dari IPv4 vs IPv6 :
Ø  Address Space : IPv6 memiliki kapasitas 128 bit, dibandingkan dengan IPv4 yang cuma 32 bit. membuat kapasitas IPv6 jauh lebih besar (2^96 kali lipat dibandingkan dengan IPv4). Saat ini cukup banyak juga orang-orang yang mengatakan bahwa perbedaan kapasitas ini terlalu besar, dan berlebihan. Namun dengan adanya address space yang luar biasa besar itu, maka akan terbuka banyak sekali kemungkinan di masa depan mengenai aplikasi-aplikasi yang bisa dienable (misalnya setiap penduduk dan semua miliknya bisa diberi ip address untuk identifikasi dll.)
Ø  Scope : IPv6 memiliki scope (jangkauan) IP address yang terdefinisi dengan baik, seperti node-local, link-local, site-local, organization-local, global-scope. Scope ini mirip dengan pemakaian private atau global ip address pada IPv4, tetapi jauh lebih fleksibel
Ø  Multicast : Kemampuan pengontrolan multicast IPv6 jauh enak (kalau krupuk namanya crispy dibanding dengan IPv4 dengan adanya scope multicast (di IPv4 tidak ada kemampuan pengontrolan seperti ini)
Ø  Anycast : Ini kemampuan baru IPv6 untuk identifikasi beberapa host dengan sebuah IP address saja. Host yang paling dekat nanti yang akan respon (kalau solusi di IPv4 menggunakan IP address yang sama, routing protocol yang akan menentukan mana yang paling dekat)
Ø  Penyederhanaan format header : header IPv6 lebih simple dibanding dengan IPv4, ada beberapa field yang dihapuskan, sehingga dengan kemampuan yang luar biasa besar, header IPv6 hanya 2x lebih besar daripada IPv4
Ø  Header Options yang fleksibel : field option di IPv6 fleksibel panjangnya, jadi lebih gampang untuk support aplikasi baru di masa depan (yang kita belum tahu sekarang ini)
Ø  Kemampuan QoS lebih baik : IPv6 bisa memberi label pada paket-paket tertentu supaya mendapat perlakukan khusus (misalnya untuk real time traffic)
Ø  Otentikasi dan Privasi : IPv6 memiliki kemampuan builtin untuk otentikasi & privasi. Kalau di IPv4 kita harus tambahkan tunnel IPsec (atau mekanisme tambahan lain) untuk hal ini
Ø  Fungsi lain yang baru di IPv6 : real-time flows, provider selection, host mobility, end-to- end security, auto-configuration, dan auto-reconfiguration. Solusi-solusi ini jika di IPv4 memerlukan banyak cara yang tambal sulam.


Migrasi ke IPv6
Meskipun IPv6 ini banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan IPv4, namun migrasi IPv4 ke IPv6 tidak semudah membalik telapak tangan. Diantara beberapa penyebabnya adalah  :
1.     Kebanyakan aplikasi network masih menggunakan IPv4. Sangat sedikit yang perlu spesifik IPv6, dan baru aplikasi-aplikasi baru saja yang mulai support dual stack (IPv4 dan IPv6 sekaligus)
2.     Kebanyakan network engineer masih familiar dengan IPv4. IPv6 itu seperti dari dunia lain
3.     Internet sudah terlanjur besar dengan IPv4. Migrasi IPv4 ke IPv6 sulit sekali karena memerlukan koordinasi yang baik dari banyak pihak
4.     Beberapa standard IPv6 masih belum selesai. Misalnya sampai sekarang kita belum menemukan kata sepakat tentang mekanisme terbaik untuk dual homing. Dual homing menjadi masalah di IPv6 karena kapasitas address IPv6 yang sangat besar, sehingga kalau orang melakukan dual homing seperti di IPv4, maka akan terjadi masalah besar pada address summarization di routernya (akan diperlukan storage yang luar biasa besar untuk menyimpan ledakan IPv6 address, teknologi CPU & storage masa sekarang belum mampu menanganinya)
5.     Tambal sulam di IPv4 sudah sedemikian banyak dan ternyata bisa berjalan dengan rapi, sehingga nyawa IPv4 yang sudah diprediksi mati beberapa kali, ternyata terus memanjang sampai saat ini. Misalnya, NAT (Network Address Translation) membuat IPv4 yang kehabisan IP address bisa mendayagunakan ip address private.
6.     Belum ada killer application untuk IPv6 (ini jenis aplikasi yang hanya bisa berjalan dg baik di IPv6, sampai sekarang semua aplikasi bisa dijalankan di IPv4 dengan baik)
7.     Tidak ada dorongan yang kuat dari pemerintah maupun dunia bisnis. Jepang termasuk sukses implementasi IPv6 karena pemerintahnya serius sekali mempromosikan IPv6 dengan dukungan biaya R&D dan insentif pengurangan pajak jika orang menggunakan IPv6.


Potensi Killer Application IPv6
Sebetulnya dengan jumlah penduduk diatas 220 juta orang, Indonesia sangat cocok jika cepat mengadopsi IPv6. Dikarenakan beberapa hal seperti :
1.     Menyelesaikan masalah NAT pada service provider besar (seperti provider-provider telepon celular/ADSL/Metro Ethernet yang punya pelanggan ribuan). Banyak aplikasi-aplikasi yang sebenarnya berjalan lebih optimum tanpa NAT (misalnya IP telephony, video surveillance, dll)
2.      Menyelesaikan masalah komunikasi VPN Intranet dan Extranet dengan multiple operator. Saat ini sebuah perusahaan yang terhubung ke beberapa operator harus membuat beberapa situs besarnya sebagai transit, supaya situs-situs kecil bisa saling berbicara. IPv6 menyelesaikan masalah ini dengan sangat mudah
3.     Penduduk Indonesia banyak yang mempunyai KTP ganda. Pemerintah Indonesia belum punya cara membereskan masalah ini. Sekalian saja nanti kalau mau diberesin tiap KTP bisa diberi IP address sbg bagian dari identifikasi penduduk (sekalian mendukung SIN – Single Identity Number). Justru sebenarnya, IPv6 juga potensial untuk Single Identity Number untuk seluruh penduduk di muka bumi ini sekalian dengan binatang peliharaannya.
4.      Jika no 3 tercapai, sebenarnya untuk menghubungi seseorang cukup lewat IPv6 addressnya saja. Tidak perlu mengingat-ingat nomor telepon (kantor/rumah/hp1/hp2/hp3/email/IM/dll)
5.     Khusus untuk pemerintah, jika ingin setiap KTP rakyat ditempeli RFID, sehingga posisi tiap penduduk langsung diketahui secara lebih pasti. Salah satu aplikasinya mungkin dengan mengatur lalulintas di kota-kota rawan macet, sehingga kemacetan jauh dikurangi. Nah, kombinasi RFID dengan IPv6 sangat pas, karena dengan kombinasi ini kita bisa membuat big screen dengan gambar-gambar pergerakan penduduk. Jika ada permasalahan, kita bisa telnet atau ping orang itu.

Wednesday, December 12, 2012

‎Pelanggan Axis Kini Bisa 'Ngutang' Pulsa

Hai Sobat sobat sekalian ada kabar bagus nich buat kalian semua tentang salah satu fitur yang di berikan oleh Axis kepada para pelanggannya yang sedang kehabisan pulsa namun anda tidak punya uang untuk membeli pulsa alias "Bokek" dan kondisi ini tidak memungkinkan untuk anda membeli pulsa. Melihat masalah yang sering terjadi dan banyak di alami oleh para pemuda/pelajar seperti saya, operator telekomunikasi seluler Axis meluncurkan program baru yang terbilang unik, yaitu Pinjam Pulsa. "Dengan layanan ‘Pinjam Pulsa’ dari AXIS ini, kami menghilangkan kesulitan-kesulitan itu dan memungkinkan pelanggan untuk terus berkomunikasi," ujar Daniel Horan, Daniel Horan, Chief Marketing Officer AXIS dalam siaran persnya, Selasa, 11 Desember 2012.