Read Me...!!!

Selamat Datang Bagi Pengunjung Blog Kita Bersama, Semoga Apa Yang Anda Baca Bermafaat Dan Jangan Lupa untuk Menjadi Follower dan Kenalan Dengan ADMIN Blog Ini yaaa...!!! ^_^

Sunday, December 11, 2011

KEMISKINAN

KEMISKINAN
• PENDAHULUAN
Salah satu hal yang sering dialami oleh manusia antara lain adalah hal-hal yang berhubungan dengan kemiskinan,hal itu merupakan salah satu masalah yang dipunyai oleh manusia,yang sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri dan implikasi masalahnya dapat melibatkan keseluruh aspek kehidupan manusia,tetapi seringkali tidak disadari bahwa kehadirannya sebagai masalah tidak lain adalah kemiskinan.
Kemiskinan sendiri merupakan kendala yang seringkali dialami dan dielu-elukan oleh masyarakat,masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dulu kala.pada umumnya pada ummnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kekurangan pangan,tetapi miskin dalan bentuk minimnya kemudahan atau materi.misalnya mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan,kesehatan,dan lain sebagainya.begi mereka yang tergolong miskin,kemiskinan adalah suatu yang nyata ada dalam sebuah kehidupan,karena memang mereka merasakan sandiri kemiskinan tersebut dalam kehidupan mereka.lain halnya bagi orang yang tidak merasakan kemistinan dalam detik kehidupannya,mereka tentunya akan meremehkan segala bentuk kemiskinan denga segala macam cara.karena mereka telah merasakan segala kemudahan dalam setiap detik kehidupan yang mereka jalani.



• APAKAH YANG DI MAKSUD DENGAN KEMISKINAN?
Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,kemiskinan adalah hal yang nyata adanya.bagi mereka yang tergolong miskin,mereka sendiri merasakan dan menjalani kehidupan dalam kemiskinan tersebut.kemiskinan itu akan lebih terasa lagi apabila mereka telah membandingkannya dengan kehidupan orang lain yang berposisi diatasnya dan bersifat lebih tinggi tingkat kehidupannya.selanjutnya secara lazim,kemiskinan dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok,seperti pangan,sandang,dan papan sebagai tempat untuk berteduh.Emil Salim (1982) menyatakan bahwa mereka dapat dikatakan dibawah garis kemskinan apabila pendapatan hidup mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok pangan,pakaian,tempat berteduh,dan lain-lain.
Suparlan (1981) menyatakan kemiskinan adalah merupakan suatu standar tingkat hidup yang rendah,yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dengan dibandingkan pada suatu standar tingkat kehidupan pada umumnya yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan.standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan,kehidupan moral,dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
Kemiskinan bukanlah sesuatu yang terwujud sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya,tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia.aspek-aspek tersebut,terutama adalah aspek sosial dan ekonomi.aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial diantara sesama warga masyarakat yang bersangkutan,seperti perbedaan suku bangsa,ras,kelamin,usia,dan yang bersumber dari corak sistem pelapisan sosial yang ada dalam masyarakat.sedangkan yang dimaksud sebagai aspek ekonimi adalah adanya ketidaksamaan antara sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Klasifikasi atau golongan seseorang maupun masyarakat itu dapat dikatakan miskin,ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur,tolak ukur yang umumnya dipakai adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pendapatan
2. Kebutuhan relatif
Di Indonesia,tingkat pendapatan digunakan ukuran waktu dengan bekerja selama satu bulan.dengan ukuran dari tolak ukur ini,maka,jumlah dari siapa saja yang tergolong sebagai orang miskin dapat diketahui tolak ukur yang telah dibuat dan digunakan di Indonesia untuk menentukan besarnya jumlah orang miskin adalah batasan pendapatan per-tingkat waktu kerja.(Rp 30.000,- perbulan atau lebih rendah) yang dibuat pada tahun 1976-1977.dan disamping itu juga tolak ukur dapat dibuat berdasarkan atas batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi,yang diambil kesamaannya dalam beras,dimana dinyatakan batas kemiskinan adalah mereka yang makan kurang dari 320 kg beras di desa dan 420 kg beras dikota pertahunnya (Suparlan,1981).
Dengan menggunakan ukuran-ukuran diatas,Sayogyo (1978) menyatakan bahwa pada tahun 1976 di Indonesia terdapat 45 juta orang yang tergolong miskin.dan jumlah tersebut,38 juta atau 84% berada di pedesaan,dan sekarang telah diperkirakan sebanyak 60 juta.
Tolak ukur yang lain adalah dinamakan tolak ukur kebutuhan relatif per-keluarga.yang batasan-batasannya dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi guna sebuah keluarga agar melangsungkan kehidupannya secara sederhana tapi memadai sebagai warga masyarakat yang layak.tercakupnya tolak ukur ini adalah kebutuhan-kebutuhan yang berkenaan dengan biaya-biaya sewa rumah,dan mengisi rumah dengan alat-alat dan barang-barang rumah yang sederhana dan memadaj.biaya untuk memelihara kesehatan dan untuk pengobatan,biaya ntuk menyekolahkan anak-anak,biaya untuk sandang,pangan,papan mencukupi yang memadai.
Para ahli ilmu-ilmu sosial pada umumnya bahwa sebab-sebab utama yang menyebabkan kemiskinan adalah sistem ekonomi yang berlaku dalam masyarakat setempat yang bersangkutan.sistem ekonomi ini tercermin dalam berbagai pranata yang ada dalam masyarakat tersebut.yaitu suatu sistem yang antar hubungan dengan peran-peran dan norma-norma yang terorganisasi untuk usaha-usaha yang penentuan kebutuhan-kebutuhan sosial utama yang dirasakan perlunya dalam masyarakat.sistem ekonomi yang terjalin dalam berbagai pranata-pranata tersebut memberikan corak pada pola kehidupan ekonomi.yang menghasilkan adanya ketidakmerataan ekonomi yang dirasakan okeh masyarakat sebab tidak semua warga masyarakat tersebut dapat mencapai pola ideal yang ada dalam kehidupan ekonomi,yang bersumber pada kehidupan ekonominya.
Tidak adanya telaah-telaah antropologi secara mendalam mengenai keluarga miskin dalam berbagai konteka bangsa dan kebudayaan,dan terutama yang berasal dari negara-negara sosialis,merupakan hambatan utama untuk dapat merumuskan ciri-ciri yang berlaku umum secara lintas budaya.karena itu adalah model yang disajikan disini masih bersifat sementara dan sewaktu-waktu dapat berubah bila hasil-hasil telaah baru tersedia.
Sepanjang sejarah,yaitu dalam kepustakaan,peribahasa,dan ungkapan-ungkapan populer,dapat kita temui dua penilaian yang berlawana mengenai pengertian orang miskin.sebagian mencirikan sebagai hal yang terpuji,rendah hati,jujur,sabar,bebas,murah hati,tulus,dan hidup bahagia.yang lain mencirikannya sebagai hal yang jelek,kotor,kasar,jorok dan jahat.
Kemiskinan adalah keadaam umum dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dimiliki,seperti makanan,pakaian,dan tempat berlindung.kemiskinan juga dapat diartikan tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi kemiskinan itu sendiri dan mendapatkan penghormatan yang layak,kemiskinan dapat pula dipahami dalam berbagai cara antara lain :
- Gambaran kekurangan materi,yang biasanya mancakup kebutuhan pangan sehari-hari,seperti sandang,pangan,tempat tinggal,serta pelayanan kesehatan.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial termasuk ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat,hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
- Gambaran tentang kutrangnya penghasilan dan kekayaan.
Kemiskinan juga sering diidentifikasi dengan pola makan,misalnya makanan lapisan masyarakat miskin seringkali didominasi oleh ubi kayu/singkong,apabila seseorang sering mengkonsumsi ubi kayu sebagai makanan pokok,maka,keadaan itu telah menggambarkan bahwa ia termasuk orang miskin,karena adanya nilai sosial yang menyatakan bahwa merupakan makanan pokok yang mempunyai nilai rendah.
Dapat juga diidentifikasi dari ketidakmampuan lapisan bawah untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang lanjutan setelah sekolah dasar,atau bahkan sekolah dasar itu sendiri.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga macam pengertian,yaitu :
1. Kemiskinan absolut
2. Kemiskinan relatif
3. Kemiskinan kultural
Seseorang termasuk dalam golongan miskin absolut apabila pendapatannya berada dibawah garis kemiskinan,atau pendapatannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum,seperti pangan,sandang,papan,kesehatan,dan pendidikan.seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas garis kemiskinan,namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang sekelompok manusia dalam masyarakat yang tidak mau berusaha untuk memperbaiki kehidupannya sekalipun adanya usaha dari pihak lain yang membantunya.
Isu kemiskinan dan pengangguran kembali mencuat dan mendapat perhatian banyak pihak usai pidato kontroversial Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 16 Agustus 2006 di depan DPR yang menyatakan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran menurun. Terlepas dari perdebatan yang terjadi tentang kesahihan data dan definisi kemiskinan, momentum ini sebenarnya lebih penting digunakan untuk mendorong kembali wacana strategi pengentasan kemiskinan yang tepat untuk Indonesia.
Pemerintahan SBY-Jusuf Kalla (JK) ketika dilantik pada 2004 mengusung strategi tiga jalur untuk pemulihan ekonomi yaitu pengentasan kemiskinan, percepatan pertumbuhan ekonomi, dan perluasan kesempatan kerja. Data kemiskinan terbaru yang dirilis BPS pekan lalu, memastikan bahwa strategi tiga jalur dari pemerintahan SBY-JK terbukti gagal. Per Maret 2006, angka kemiskinan adalah 17,75 persen atau meningkat dari 16,66 persen di tahun 2004. Angka pengangguran juga memburuk dari 9,86 persen pada 2004 menjadi 10,4 persen pada 2006. Yang ironis adalah pertumbuhan ekonomi yang selama ini menjadi fokus utama pemerintah, ternyata juga memburuk dari 7,1 persen pada kuartal IV 2004 menjadi 5,2 persen pada kuartal II 2006. Dibutuhkan strategi baru untuk kemiskinan, yang lebih komprehensif, menyentuh akar permasalahan, dan tidak hanya retorika belaka.
• BAGAIMANAKAH PANDANGAN ISLAM TERHADAP KEMISKINAN?
Islam memandang bahwa kemiskinan sepenuhnya adalah masalah struktural karena Allah telah menjamin rizki setiap makhluk yang telah, sedang, dan akan diciptakannya (QS Ar-Ruum ayat:40) yang berbunyi :
الله الذى خلقكم ثم رزقكم ثم يميتكم ثم يحييكم هل من شركائكم من يفعل من ذلكم من شيئ سيحنه وتعالى عما يشركون.
Yang artinya :
Allah-lah yang menciptakan kamu,kemudian memberimu rizki,kemudian mematikanmu,kemudian menghidupkanmu kembali,adakah diantara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu?Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
(QS Huud ayat:6) yang berbunyi :
وما من دابة في الارض الا عاى الله روقها و يعلم مستقرها و مستودعها كل في كتاب مبين
Yang artinya :
Dan tidak ada suatu binatang melata pun dibumi melainkan Allah-lah yang memberinya rizki dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya,semua tertulis dalam kitab yang nyata (lauhul mahfud).
Di saat yang sama Islam telah menutup peluang bagi kemiskinan kultural dengan memberi kewajiban mencari nafkah bagi setiap individu (QS Al Mulk ayat:15) yang berbunyi :
هو الذي جعل لكم الارض ذلولا فامشوا في مناكبها و كل من رزقه و اليه النشور.
Yang artinya :
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,dan berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya,dan hanya kepada-Nya lah kamu kembali.
Setiap makhluk memiliki rizki masing-masing (QS Al-Ankabut ayat:60) yang berbunyi :
و كاين من دابة لا تحمل رزقها الله يرزقها و اياكم وهو السميع العليم.
Yang artinya :
Dan berapa binatang yang tidak dapat membawa rizkinya sendiri,Allah-lah yang memberikan rizki kepadanya,dan kepadamu,Dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.
Dan mereka tidak akan kelaparan (QS Thaahaa ayat: 118-119) yang berbunyi :
ان لك ان لا تجوع فيها ولا تعرى . و انك لا تظمؤا فيها ولا تضحى.
Artinya :
Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan didalamnya dan tidak akan telanjang.dan sesungguhnya kamu tidak pula akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari di dalamnya.
• APA PENYEBAB DARI TIMBULNYA KEMISKINAN?
Diantara banyak hal yang menjadi penyebab utama sebuah kemiskinan,terdapat beberapa hal yang dapat dianngap umum,seperti halnya jika ditinjau dari kehidupan masyarakat miskin,kita dapat menemukan beberapa penyebabnya,sedangkan kemiskinan dan penyebabnya itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi beberapa hal.contoh yang ada dalam masyarakat sekarang ini adalah :
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan dalam tiga unsur,yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan oleh aspek badaniah,atau mental seseorang.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3. Kemiskinan buatan
Kemiskinan yang disebabkan oleh aspek badaniah,biasanya orang-orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmaninya.karena cacat badaniah misalnya,ia lantas berbuat dan mengerjakan hal-hal secara tidak wajar.contohnya pengemis atau peminta-minta.menurut ukuran produktifitas kerja,mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal,malah lebih bersifat konsumtif.
Sedangkan yang bersifat aspek mental biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja secara wajar.seperti halnya manusia lainnya.adapun mereka ada yang bekerja sebagai peminta-minta,atau bekerja sambilan apabila ada yang membutuhkannya.
Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam apabila tidak segera ditangani sama saja halnya akan menimbulkan beban bagi manusia dan masyarakat umum lainnya.mereka yang terkena bencana alam pada umumnya tidak memiliki tempat tinggal,bahkan harta benda dan sumber daya alam yang mereka miliki sebelumnya telah habis terkikis oleh bencana alam yang telah menerpa mereka.
Kemiskinan buatan dapat disebut juga sebagai kemiskinan struktural.ialah kemiskinan yang ditimbulkan oleh dan dari struktur ekonimi,sosial,kultur serta politik.kemiskinan struktur ini selain ditimbulkan oleh struktur penenangan atau nrimo memandang kemiskinan sebagai nasib,malahan sebagai takdir Tuhan.
Masalah kependudukan merupakan masalah yang sangat vital dalam hubungan ekstensi dan kelestarian manusia,bila jumlah penduduk makin besar,sedag,jumlah lading pertanian makin terbatas,maka pada suatu saat tertentu batas toleransi sumberdaya alam atau daya dukung alam (carrying capacity) yang mendukung kelestarian kehidupan di tempat tersebut akan terlampaui,maka,eksistensi manusia akan terancam, jadi,masalah kependudukan bukanlah suatu masalah yang dapat dianggap mudah bagi penyebab kemiskinan.
Dalam perspektif Islam, kemiskinan timbul karena berbagai sebab struktural. Pertama, kemiskinan timbul karena kejahatan manusia terhadap alam (QS Ar-Ruum ayat:41) sehingga manusia itu sendiri yang kemudian merasakan dampak-nya (QS Asy-Syuraa ayat:30). Kedua, kemiskinan timbul karena ketidakpedulian dan kebakhilan kelompok kaya (QS Ali Imran ayat:180, QS Al-Ma’arij ayat:18) sehingga si miskin tidak mampu keluar dari lingkaran kemiskinan. Ketiga, kemiskinan timbul karena sebagian manusia bersikap dzalim, eksploitatif, dan menindas sebagian manusia yang lain, seperti memakan harta orang lain dengan jalan yang batil(QS At-Taubah ayat:34), memakan harta anak yatim (QS An-Nisa ayat:2, 6, 10), dan memakan harta riba (QS Al-Baqarah ayat:275). Keempat, kemiskinan timbul karena konsentrasi kekuatan politik, birokrasi, dan ekonomi di satu tangan. Hal ini tergambar dalam kisah Fir'aun, Haman, dan Qarun yang bersekutu dalam menindas rakyat Mesir di masa hidup Nabi Musa (QS Qishash ayat:1-88). Kelima, kemiskinan timbul karena gejolak eksternal seperti bencana alam atau peperangan sehingga negeri yang semula kaya berubah menjadi miskin. Bencana alam yang memiskinkan ini seperti yang menimpa kaum Saba (QS Saba’ ayat: 14-15) atau peperangan yang menciptakan para pengungsi miskin yang terusir dari negeri-nya (QS Al-Hasr ayat:8-9).
Kemiskinan adalah keadaam umum dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dimiliki,seperti makanan,pakaian,dan tempat berlindung.kemiskinan juga dapat diartikan tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi kemiskinan itu sendiri.dengan adanya pendidikan,maka,setiap orang akan memiliki ilmu yang nantinya akan dipergunakan untuk mengatasi dan memberantas kemiskinan tersebut,dan pekerjaan akan membantu mereka untuk meendapatkan suatu pendapatan untuk menjalani sebuah kehidupan di dunia,sedangkan mereka tidak memiliki kedua hal yang semestinya mereka miliki tersebut.sedangkan kedua hal itu telah menjadi hal yang umum dan semestinya dimiliki oleh semua warga negara pada zaman sekarang ini.dengan tidak adanya fasilitas ini dalam kehidupan yang mereka jalani,bagaimanakah mereka akan memberantas kemiskinan yang ada dalam kehidupan mereka kecuali tanpa bantuan orang lain yang bisa disebut sebagai dermawan?itulah mengapa setiap orang miskin identik sebagai peminta-minta,dalam artian meminta dan mengharapkan pertolongan orang lain secara jasmaniah ataupun rohaniah.
Penyebab kemiskinan juga banyak dihubungkan dengan penyebab individual,yang melihat kemiskinan sebagai penyebab dari perilaku,pilihan atau kemampuan dari “si miskin”.juga penyabab keluarga yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga,penyebab agensi yang melihat kemiskinan itu sebagai aksi dari perilaku orang lain,seperti perang,pemerintahan,dan ekonomi.ada dua kondisi yang menyebabkan terjadinya suatu kemiskinan,yakni :
1. Kemiskinan alamiah
2. Kemiskinan buatan.
Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang terbatas.penggunaan teknologi tang terbatas serta rendah,juga bencana alam.
Sedangkan kemiskinan buatan terjadi kerena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menikmati dan menguasai fasilitas yang ada dan tersedia di masyarakat.
Karena kemiskinan di antaranya disebabkan oleh struktur ekonomi.struktur ekonomi masyarakat yang tidak merata bahkan tidak menyeluruh pada semua golongan masyarakat,dapat juga ditimbulkan oleh rasa ketidakpedulian masyarakat yang sangat besar pada masa-masa yang sekarang ini..dapat kita lihat disekitar kita bahwa yang kaya menjadi semakin kaya,sedangkan yang miskin,menjadi semakin miskin dengan ketidak mampuan mereka,itupun dapat disebabkan oleh ketidak pedulian mereka yang kaya terhadap yang miskin.
Penyebab umum terwujudnya suatu kemiskinan menurut beberapa penelitian adalah faktor pendidikan yang kurang merata dan menyeluruh kepada semua lapisan masyarakat.pendidikan yang dimaksud bukan hanya dalam artian pendidikan formal,tetapi juga pendidikan nonformal.karena memang setiap jiwa berhak mendapatkan pendidikan yang layak,seperti yang telah dijelaskan dalan UUD 1945.walaupun masyarakat tidak mendapatkan pendidikan yang layak pada usianya di masa lampau,setidaknya ia berhak mendapatkan pelatihan-pelatihan yang akan membagkitkan bakat dan potensi diri yang dimilikinya,tetapi pada era globalisasi ini,pelatihan-pelatihan yang diadakan bagi kalangan umum terlalu mahal,seseorang harus membayar dengan harga tinggi untuk dapat mengikuti sebuah pelatihan.lalu bagaimana masyarakat yang ada di kalangan rendah mampu membayar mahal hanya untuk mengikuti sebuah pelatihan?sedangkan pelatihan itu merupakan alternatuf lain untuk seseorang atau masyarakat yang belum mengenyam cukup pendidikan di masa lalunya.dan yang seharusnya disadari adalah pelatihan juga merupakan upaya yang diadakan untuk memberdayakan kemampuan seseorang di fak/bidangnya dengan harapan mampu mensejahterakan kehidupannya dalam masyarakat.
• BAGAIMANA CARA MENANGGULANGI KEMISKINAN?
Ada beberapa cara atau program-program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemerintah,antara lain yaitu :
1. Memperbaiki kondisi pemukiman
2. Perluasan kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan pekerjaan untuk para pemuda
3. Penyelenggaraan pedidikan dan pelatihan bagi orang dewasa
4. Pemerian bantuan kepada orang miskin,serta kepada kaum miskin yang lanjut usia
5. Pengembangan desa-desa tertinggal,dan
6. Mewajibkan untuk mengikutsertakan masyarakat kedalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
Selain itu pemerintah harus lebih mengutamakan pada peningkatan pendapatan masyarakat dengan mendudukkan masyarakat sebagai pelaku utamanya dalam dan melalui partisipasi-partisipasi aktif.melalui partisipasi-partisipasi aktif ini dari masyarakat miskin sebagai sasaran tidak hanya berkedudukan sebagai obyek program,tetapi ikut serta mengikuti dan menentukan program-program yang dirasa paling cocok bagi mereka,jadi,mereka memutuskan,menjalankan,dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program.selain itu masyarakat juga dapat terlibat membantu kaum miskin melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan,masjid,gereja,dan lain sebagainya.
Islam memiliki berbagai prinsip terakit kebijakan publik yang dapat dijadikan panduan bagi program pengentasan kemiskinan dan sekaligus penciptaan lapangan kerja. Pertama, Islam mendorong pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat luas bagi masyarakat (pro-poor growth).
Islam mencapai pro-poor growth melalui dua jalur utama: pelarangan riba dan mendorong kegiatan sektor riil. Pelarangan riba secara efektif akan mengendalikan inflasi sehingga daya beli masyarakat terjaga dan stabilitas perekonomian tercipta. Bersamaan dengan itu, Islam mengarahkan modal pada kegiatan ekonomi produktif melalui kerja sama ekonomi dan bisnis seperti mudharabah, muzara'ah, dan musaqat. Dengan demikian, tercipta keselarasan antara sektor riil dan moneter sehingga pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung secara berkesinambungan.
Islam mendorong penciptaan anggaran negara yang memihak pada kepentingan rakyat banyak (pro-poor budgeting). Dalam sejarah Islam, terdapat tiga prinsip utama dalam mencapai pro-poor budgeting yaitu: disiplin fiskal yang ketat, tata kelola pemerintahan yang baik, dan penggunaan anggaran negara sepenuhnya untuk kepentingan publik.
Tidak pernah terjadi defisit anggaran dalam pemerintahan Islam walau tekanan pengeluaran sangat tinggi, kecuali skala pada masa pemerintahan Nabi Muhammad SAW karena perang. Bahkan pada masa Khalifah Umar dan Usman terjadi surplus anggaran yang besar. Yang kemudian lebih banyak didorong adalah efisiensi dan penghematan anggaran melalui good governance. Di dalam Islam, anggaran negara adalah harta publik sehingga anggaran menjadi sangat responsif terhadap kepentingan orang miskin.
Islam mendorong pembangunan infrastruktur yang memberi manfaat luas bagi masyarakat (pro-poor infrastructure). Islam mendorong pembangunan infrastruktur yang memiliki dampak eksternalitas positif dalam rangka meningkatkan kapasitas dan efisiensi perekonomian. Nabi Muhammad SAW membagikan tanah di Madinah kepada masyarakat untuk membangun perumahan, mendirikan pemandian umum di sudut kota, membangun pasar, memperluas jaringan jalan, dan memperhatikan jasa pos. Khalifah Umar bin Khattab membangun kota Kufah dan Basrah dengan memberi perhatian khusus pada jalan raya dan pembangunan masjid di pusat kota. Beliau juga memerintahkan Gubernur Mesir, Amr bin Ash, untuk mempergunakan sepertiga penerimaan Mesir untuk pembangunan jembatan, kanal, dan jaringan air bersih.
Islam mendorong penyediaan pelayanan publik dasar yang berpihak pada masyarakat luas (pro-poor public services). Terdapat tiga bidang pelayanan publik yang mendapat perhatian Islam secara serius: birokrasi, pendidikan, dan kesehatan.
Di dalam Islam, birokrasi adalah amanah untuk melayani publik, bukan untuk kepentingan diri sendiri atau golongan. Khalifah Usman tidak mengambil gaji dari kantor-nya. Khalifah Ali membersihkan birokrasi dengan memecat pejabatpejabat pubik yang korup. Selain itu, Islam juga mendorong pembangunan pendidikan dan kesehatan sebagai sumber produktivitas untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Islam mendorong kebijakan pemerataan dan distribusi pendapatan yang memihak rakyat miskin. Terdapat tiga instrument utama dalam Islam terkait distribusi pendapatan yaitu aturan kepemilikan tanah, penerapan zakat, serta menganjurkan qardul hasan, infak, dan wakaf. Demikianlah Islam mendorong pengentasan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pengembangan sektor riil, dan pemerataan hasil pembangunan.
Dengan demikian kemiskinan berkaitan langsung dengan sistem kemasyarakatan secara menyeluruh,bukan hanya masalah ekonomi,politik,atau sosial budaya saja.maka,penanganannya harus berkangsung dengan cara komprehensif,dengan suatu strategi yang mengandung kaitan-kaitan ari semua aspek dan peri kehidupan manusiawi.bisa dimulai dengan resep kehidupan ekonomi,kemudian ditunjang dengan tindakan yang sosial dan politis yang nyata.dengan intervensi pemerintah dan kesadaran yang nyata dari manusia itu sendiri,tidak bersikap nrimo atau neglect atau tidak mau tahu tentang kehidupan orang lain di sekitarnya.
Menurut sebuah penelitian,apabila orang kaya dan orang miskin di dunia ini disatukan,dan digabungkan pula semua harta kekayaannya,maka,setiap orang bisa mendapatkan harta senilai 33 milyar.itupun akan terjadi apabila adanya kepedulian antar sesama manusia dari kalangan masyarakat kaya dan miskin,maka kemiskinan di dunia ini akan dapat dengan mudah tertanggulangi.

No comments:

Post a Comment